Selasa, 25 Oktober 2011

TR HOR


transistor horizontall
http://beteve.com/img/sidesep.gif


C5143    C5149   D1711   D1652  

D1651   D2499   D1556   D1555  
D1554   D1553   D1881   D1880 
D1879   D1877   D1876   D1878  
transistor power suply
http://beteve.com/img/sidesep.gif

C4932
   C4237   C5148   D1656 
  D1655   D1887   D1886   D1885  
D1884   D1883   D1882   D1710  

Apa penyebab Transistor Horisontal Mati Seketika
http://beteve.com/img/sidesep.gif
Sebagian besar para teknisi tentu pernah mengalami hal seperti ini, dimana ketika menemukan transistor HOT (horisontal output transistor) yang rusak, dan kemudian menggantinya dengan yang baru, namun ketika dicoba hidupkan maka transistor tersebut beberapa saat mengalami kerusakan kembali.
Mengapa hal ini bisa terjadi ?, berikut ini hal-hal yang menyebabkan transistor HOT mengalamai kerusakan seketika :
1. Kapasitor Resonan
Kapasitor resonan atau yang biasa disebut  capasitor safety / kapasitor damper yang terdapat pada kolektor transistor HOT dipasang guna meredam tegangan kejut yang dihasilkan oleh trafo flyback dengan cara meyerap tegangan tersebut untuk mengisi kapasitor, kapasitor ini umumnya mempunyai tegangan kerja 1,6 KV, jika kapasitor ini rusak, short, kapasitansinya menurun atau solderanya kendor, maka tidak ada lagi yang menyerap tegangan kejut tersebut sehingga meyebabkan transistor HOT rusak seketika.
Bagaimana hal ini bisa terjadi ?, mari kita lakukan percobaan berikut ini agar didapat gambaran yang lebih jelas :
- Siapkan trafo power supply yang biasa dipakai untuk amplifier atau radio/tape/DVD compo yang masih bagus. Kalau bisa cari trafo merk import bukan trafo lokal
- Ambil AVO-meter dan set pada posisi X1
- Pegang probe merah dan hitam pada bagian logam-kontaknya / ujung colokannya (bukan dipegang pada plastiknya), ujung colokan merah dipegang dengan tangan kiri sementara ujung colokan hitam dipegang dengan tangan kanan.
- Tempel sebentar kedua probe tersebut pada terminal ac input 220v trafo dan kemudian lepaskan dengan jari tetap menempel pada ujung logam probe AVO-meter.
- Pada saat melepaskan kontak probe, maka akan dapat dirasakan adanya kejutan atau sengatan listrik yang kecil.
Dari mana asalnya tegangan kejutan ini ?, padahal kita tahu bahwa AVO-meter hanya menggunakan tegangan baterai 3 volt saja.
Pada semua induktor (kumparan) yang dilalui arus DC kemudian diputus, maka arus dengan tiba-tiba akan menghilang. Arus yang menghilang dengan tiba-tiba dengan waktu yang sangat singkat ini akan membangkitkan tegangan kejut yang waktunya sangat pendek yang dinamakan tegangan “induksi diri” (self induction)  pada kumparan itu sendiri. Tegangan induksi diri ini besarnya dapat beberapa puluh kali lipat tegangan DC asalnya. Tegangan induksi diri inilah yang menyebabkan adanya kejutan saat kita mengukur trafo power supply tersebut.

     DEmikian juga yang terjadi pada kumparan primer trafo flyback. Trafo ini dilalui arus yang berbentuk pulsa-pulsa on-off secara berulang dengan frekwensi tinggi yang dapat menghasilkan tegangan kejut hingga puluhan ribu volt.
Kapasitor resonan digunakan untuk "meredam" tegangan kejut yang tinggi ini dengan cara menyerap tegangan tersebut untuk mengisi kapasitor.
Oleh karena itu jika kapasitor resonan sampai lepas solderannya atau nilai kapasitansinya turun, maka tegangan induksi diri dari trafo flyback tersebut tidak ada yang meredam. Tegangan kejut puluhan ribu volt akan diterima oleh kolektor transistor HOT sehingga menyebabkan transistor mati seketika karena tidak tahan.

Jika kapasitor resonan rusak, tetapi transistor HOT masih tahan bekerja hingga beberapa puluh detik saja, maka dapat menyebabkan :
  • Tegangan keluaran dari flyback, seperti heater, screen, tegangan anoda (HV) dll akan naik.
  • Jika pesawat dilengkapi dengan X-ray protector maka protector akan aktif bekerja
  • Raster sedikit menyempit kiri-kanan
  • Terjadi loncatan internal tegangan tinggi didalam flyback yang dapat merusak flyback itu sendiri, atau merusak kapasitor tegangan tinggi internal yang ada didalam flyback.
  • Ada kemungkinan merusak tabung gambar (timbul loncatan api didalamnya).
Pada kondisi normal, saat transistor HOT bekerja, terdapat 2 macam tegangan yang diterima oleh kolektor transistor HOT.
  1. Tegangan DC B+
  2. Tegangan berbentuk pulsa-pulsa yang besarnya kurang lebih 10x tegangan B+. Oleh karena itu transistor HOT minimal harus tahan bekerja pada tegangan 1500v.
Jika nilai kapasitor resonan nilainya diperbesar (ditambah dengan cara diparalel misalnya), maka akan mengakibatkan :
  • Tegangan tinggi anoda drop
  • Kecepatan sinar elektron dari katode ke arah anoda (layar) menurun, sehingga menyebabkan kecerahan gambar juga menurun.
  • Sinar elektron jadi lebih mudah untuk dibelokkan oleh kumparan defleksi (yoke) sehingga raster akan mengembang lebih lebar baik vertikal maupun horisontal.
2. Flyback short pada kumparan primernya
Pada kondisi normal, saat transistor HOT pada kondisi “on” maka arus yang melalui transistor besarnya akan dibatasi oleh "reaktansi induktif"  kumparan primer flyback. Jika kumparan primer flyback short, maka tidak ada lagi yang membatasi arus ini, sehingga transistor HOT dapat mati seketika.
Keruskan flyback pada bagian sekunder atau kerusakan pada kumparan defleksi (yoke) horisontal juga dapat menyebablan transistor HOT rusak, tetapi umumnya tidak meyebabkan mati seketika.

Bagaimana mencegah kerusakan transistor HOT mati seketika berulang ?, sebelum mengganti transistor HOT, maka lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
- Periksa solderan dan nilai kapasitansi kapasitor resonan. Apakah Multi-meter yang anda miliki dapat untuk memeriksa kapasitor?
- Periksa apakah kumparan primer trafo flyback tidak short. pemeriksaan kumparan primer trafo flyback dapat digunakan ESR-meter, sehingga tidak perlu repot melepasnya. Dalam kondisi normal, maka jarum ESR-meter tidak bergerak.
- Periksa apakah kumparan defleksi (yoke) bagian horisontal tidak short. Periksa dengan ESR meter seperti memeriksa trafo flyback sehingga tidak perlu repot melepasnya.
Cara lain melakukan pemeriksaan jika tidak memiliki ESR-meter atau Kapasitansi-meter:
  • Sediakan bola lampu 100w dan beri sambungan kabel kurang lebih 2x20cm.
  • Putus jalur hubungan antara pin-flyback dengan kolektor transistor HOT.
  • Pasang transistor HOT yang baru.
  • Pasang lampu antara flyback dengan kolektor.
  • Hidupkan pesawat. Lampu akan menyala. Periksa apakah tegangan screen keluar (atur VR screen maksimal)
  • Jika tidak ada tegangan screen berarti sirkit ada masalah, misalnya flyback rusak.
  • Jika tegangan screen tinggi (200v lebih), kemungkinan kapasitor resonan rusak
  • Jika tegangan screen sekitar 150v atau kurang, kemungkinan tidak ada masalah. Berarti aman untuk memasang transistor HOT.

RASTER


Problem ini bagi teknisi yang sudah senior tentu saja tidak asing lagi. Tapi bagi teknisi pemula hal ini mungkin masih asing, sehingga kami sering mendapat pertanyaan tentang masalah ini lewat email.
Problem/gejala :
     .    Raster gelap.
  • VR screen diputar penuh – raster tetap gelap
Pemeriksaan :
  • Heater normal
  • Tegangan tinggi anoda ada
  • Diukur tegangan screen (G2) tidak ada (nol), tetapi jika soket CRT dilepas tegangan screen diukur ada
Penyebab :
  • G2 short dengan G1. Hal ini dapat diketahui menggunakan ohm meter pada posisi 10x 1K.
  • Short disebabkan karena adanya semacam kotoran didalam tabung CRT
  • Umumnya diketemukan pada CRT flat
Solusi :
  • Lepas pcb soket CRT asli dari tabung gambar.
  • Sediakan soket CRT kosongan dan pasang pada tabung CRT
  • Pasang seutas kabel dan solder pada pin-G1, sementara ujung lainnya dihubungkan ke ground flyback
  • Sediakan seutas kabel lainnya kurang lebih  panjang 25cm dan solder ujungnya pada G2.
  • Ujung lainnya yang lepas – dekatkan ke solderan kabel fokus pada soket CRT asli dengan jarak antara 05 hingga 1 cm (jangan ditempelkan)
  • Hidupkan teve
  • Jika sudah terlihat ada “loncatan api” anatara ujung kabel dengan kabel fokus – segera matikan teve. Dengan adanya loncatan api ini maka diharapkan kotoran yang menyebabkan short akan terbakar.
  • Cek G2 dengan G1 menggunakan ohm meter – untuk mengetahui apakah “short” sudah hilang.
  • Jika belum maka dapat ulangi lagi.

*******************************************





 
Dibawah ini adalah beberapa tips untuk memahami kerusakan def yoke.
- Umumnya def yoke rusak pada kumparan bagian horisontal (kumparan bagian dalam)
- Penyebab kerusakan def yoke :
  • Pada malam menjelang pagi biasanya terjadi pengembunan pada kaca CRT bagian dalam(ketika teve sudah dimatikan). Hal ini menyebabkan kumparan def yoke bagian dalam-atas basah, terutama yang menempel pada wedges (karet ganjal). Dan kalau ada luka kecil pada kawat email – maka air embun ini akan memicu terjadinya “loncatan api” antar gulungan ketika teve dihidupkan keesoan harinya. Awalnya mungkin hanya kecil –dan karena dibiarkan terus lama-kelamaan akan merembet dan membesar disekitarnya
  • Ada sejenis lem yang digunakan pada kumparan def yoke bagian horisontal. Lem ini jika sudah berumur akan menjadi kering dan keras dan menyebabkan kawat email korosi (luka). Luka ini akan memicu terjadinya “loncatan api” antar gulungan,
- Kumparan yang terbakar dapat diperisa secara visual. Hati-hati saat melepas def yoke – jangan sampai merusak adjustment magnet konvergen – dan jangan lupa menandai lokasi magnet konvergen, agar nanti dapat dikembalikan ke lokasi asalnya.
- Def yoke rusak parah.
  • Dapat menyebabkan Tr Hor-out rusak (short).
  • Atau tegangan B+ drops, dan kalau konektor yoke dilepas tegangan B+ akan normal.
- Raster bagian pinggir nampak miring (raster tidak berbentuk kotak) – hal ini disebabkan karena ada sebagian kecil kawat emailnya yang luka dan menyebabkan sedikit short antar gulungan
- Raster nampak berbentuk trapesium (atau trapesium terbalik), disebabkan karena salah satu kumparan horisontal putus

- Raster mengecil dan bagian tepinya bengkok seperti hurif “S”, disebabkan karena salah satu kumparan vertikal putus
Gambar df yk putus(gambar diambil dari aisy-romadhona) 
- Kawat kumparan def yoke bagian horisontal ada yang menggunakan tunggal, tetapi ada pula yang menggunakan kawat ganda dua atau lebih. Kadang salah satu kumparan ada yang putus sehinggakalau diperiksa dengan ohm meter keduanya mempunyai resistansi (ohm) yang berbeda.  Hal ini dapat diperiksa dengan cara sebagai berikut :
  • Pisahkan sambungan paralel kumparan def yoke
  • Ukur tahanan masing-masing kumparan dengan digital ohm-meter (karena lebih akurat untuk mengukur resistansi kecil)
  • Masing-masing harus memiliki nilai resistansi (ohm) yang sama.
  • Jika salah satu mempunyai nilai resistansi lebih besar, hal ini menunjukkan salah satu kumparan ada yang putus.
  • Pisahkan sambungan semua kabel ganda – maka akan dapat diketahui kalau salah satu ada yang putus.
- Kadang salah satu kumparan vertikal ada yang short, sehingga meyebabkan raster satu garis (kalau diukur resistansi kecil)
- Kumparan horisontal yang terbakar – kadang ikut membakar rumah plastik  – dan kadang tembus sehingga ikut membakar kumparan vertikalnya.
 
*****************************************

Yang namanya “pengalaman-pertama” memang mahal harganya. Jadi bagi teknisi pemula jangan kecil hati kalau jalannya masih terseok-seok – karena yang namanya pengalaman memang membutuhkan pengorbanan dan usaha keras. Kami jadi teringat tempo dulu – ketika awal-awalnya  teve color pertama kali baru dilaunching. Diagnosa penyebab kerusakan kami simpulkan adalah tabung gambar yang rusak. Maka segera kami orderkan tabung gambar 20 inch. Ketika ordera-an telah datang dan kami pasang – eeee...lha kok masih tetap problem. Pusing kepala jadinya ........ habis problem demikian belum pernah dijumpai pada teve black-white………Dan achir cerita……ternyata problem disebabkan kerusakan pada komponen “ CRT-soket” dimana bagian fokusnya mengalami kebocoran.
Dibawah ini adalah macam-macam gejala yang dapat terjadi jika CRT- soket mengalami kerusakan :
  • Gambar kadang fokus – kadang tidak
  • Raster putih polos – tapi tidak ada garis-garis blangking
  • Raster putih – tidak ada garis-garis blangking – samar-samar ada blentok-blentok hitam pada seluruh layar
  • Raster gelap – jika VR-screen dinaikkan raster putih polos
  • Raster gelap – jika “VR-fokus” dinaikkan – raster putih polos. Jadi adjustment VR- fokus efeknya mirip dengan VR-screen.
  • Raster tetap gelap walaupun VR-screen diadjust mentok
Untuk memastikan problem CRT-soket umumnya dapat diperiksa dengan ohm-meter yang mempunyai fasilitas pengukuran x10k.
  • Lepas solderan kabel fokus pada CRT-soket.
  • Ukur dengan ohm meter pada pin-fokus CRT-soket dengan ground.
  • Jika jarum meter bergerak (walaupun hanya sedikit) – berarti CRT-soket rusak.
  • Kerusakan umumnya disebabkan karena pada bagian “fokus-discharge” mengalami korosi sehingga seperti menghasilkan semacam kotoran yang berwarna kehijau-hijauan (dapat dilihat jika CRT-soket dibuka) – yang menyebabkan ada kebocoran (leaks) antar pin-fokus dengan ground beberapa ribu kilo-ohm – sehingga menyebabkan tegangan fokus drops – demikian pula tegangan screen ikut drops.
  • Tetapi kadang ada yang disebabkan kebocoran antara pin-fokus dengan ring-melingkar yang ada dibagian dalam dari kaki-kaki CRT-soket.

=========================================


Dipabrik def-yoke sudah merupakan pasangan tetap yang distel (istilah teknisnya di tune) dengan tepat dengan tabung gambar. Def-yoke dan kapasitor resonat sudah dikalkulasi dengan tepat pada sirkit horisontal-out. Merubah nilai impedansi def-yoke atau nilai kapasitor tentu ada efeknya. Jika ingin mencoba mengganti dengan tipe lain usahakan nilai resistansi (ohm) kumparan def-yoke yang sama atau hampir sama. Terutama untuk bagian horisontal yang cukup kritis. Melepas def-yoke jangan sampai merusak posisi adjustment magnet konvergen yang ada dibelakang def-yoke.
Mengganti def yoke dengan tipe lain, kemungkinan dapat mengakibatkan :
  1. JIka beruntung lebar dan ketinggian raster bisa sama. Tetapi kalau diamatai - gambar pada bagian punggir kiri-kanan dan atas bawah layar RGBnya tidak konvergen dan tidak dapat diadjust. Garis putih pecah (split) menjadi tiga buah garis RGB. Tulisan teks yang berwarna putih ada warna lain dan terkesan tidak fokus.
  2. Purity problem. Raster menjadi belang dan tidak dapat diadjust.
  3. Lebar vertikal umumnya tidak masalah karena dapat diadjust.
  4. Def-yoke teve lama dimana Vcc bagiann vertikal-out menggunakan tegangan 100v akan sulit untuk diadjust jika digunakan untuk teve model baru dengan tegangan Vcc 27v
  5. Raster kiri-kanan menjadi lebar. Biasanya akan menyebabkan pula tegangan keluaran flyback  naik. Lebar dapat dikoreksi dengan memasang tranfo yoke WANSONIC.
  6. Raster kiri-kanan menyempit. Dapat dikoreksi dengan mengganti nilai kapasitor resonant 1600v dengan  nilai yang lebih besar. Atau dapat digunakan tranfo yoke WANSONIC. Biasanya akan mengakibatkan tegangan keluaran flyback akan drops, sehingga ada resikonya gambar menjadi agak redup.
  7. Mengganti def-yoke dengan ohm yang jauh lebih kecil sangat riskan. Menyebabkan tegangan flyback naik yang dapat mengakibatkan – api meloncat dari kop anode, transistor HOT rusak, flyback cepat rusak,  kemungkinan merusakan tabung gambar dalam jangka waktu tertentu, atau memicu protektor bekerja.

###############################
Pengalaman pahit
Suatu saat kami pernah mengganti def yoke  dengan tipe lain yang mengakibatkan raster melebar kiri-kanan. Agar raster menyempit maka kapasitor resonat 1600v pada kolektor transistor HOT kami coba kecilkan nilainya menjadi hampir separuhnya. Kami waktu sudah menyadari kalau  tegangan flyback pasti menjadi naik. hal ini dapat terdengar dari suara kretek-kretek pada kop tegangan tinggi saat teve dihidupkan. Gambar memang menjadi sangat bagus dan terang. Perkiraan kami nanti yang tidak tahan lama adalah flybacknya. Ternyata setelah dipakai kurang dari satu bulan, tabung gambar menjadi rusak gelap, dan ada suara ngecessss…. saat dihidupkan.

************************************

Revisi 01 - Mei 2011

Baru saja kami terima pasien 29 inch dengan kerusakan tabung gambar retak/patah pada bagian bawah def yoke. Menurut informasi yang empunya sebelum rusak  teve kadang problem vertikal menyempit atau kadang satu garis. Dan kalau digebrak teve normal kembali. Terachir pada saat problem kumat lagi dan digebrak terdengar suara pletek – dan begitulah kejadiannya.
Sedikit NGERI juga mendapat pasien seperti ini. Jangan-jangan nanti kalau CRT sudah diganti – suatu saat CRT rusak lagi. Kan bisa berabe……ituloh harganya CRT yang selangit. Problem seperti ini sebetulnya kami sudah beberapa kali menjumpai,  tetapi masalahnya hingga saat ini belum juga dapat mengetahui “secara pasti” apa penyebabnya.
Pertama mendapatkan laporan kami kurang memperhatikan.  Baru setelah mendapat keluhan dari seorang teknisi cabang service tempat kerja kami dahulu bahwa ditempat kerjanya mempunyai problem dimana ada 2 buah pesawat 21 inch dengan problem CRT leher patah dan ketika diganti baru CRT patah lagi, maka problem ini menarik perhatian kami. Panasaran untuk mengetahui lebih lanjut, maka kami minta agar dikirimkan salah satu pesawat tersebut.


Catatan dari hasil penyelidikan dan evaluasi yang kami lakukan adalah sebagai  berikut.
  • Karena ditempat kami mempunyai  beberapa CRT yang cacat, maka kami ingin menyaksikan bagaimana CRT tersebut bisa patah dengan mengorbankan CRT
  • Tegangan sebelumnya sudah kami ukur, dan semuanya normal-normal saja.
  • Pesawat tidak mempunyai sirkit protektor
  • Ketika teve kami hidupkan, raster nampak normal. Didalam def yoke terdengan suara ngeseee………sssss. Tidak lama kemudian terdengan suara pletik…….dan CRT langsung retak melingkar pada bagian bawah def yoke. Semua kejadian berlangsung hanya sekitar satu menit saja lebih sedikit
  • Dari semua CRT bekas yang rusak yang kami kumpulkan, kalau diamati pada bagian atas ada titik seperti kena benda tajam yang memicu terjadinya retak melingkar.
  • Def yoke kami amati tidak ada masalah.
  • Kami coba hidupkan teve tanpa def yoke. Suara ngeses tetap ada. Dan kami tidak berani menghidupkan lama-lama.
  • Ketika dihidupkan tanpa def yoke ada sesuatu yang ganjil.  Seharusnya raster hanya hidup nitik pada bagian tengah. Tetapi pada kasus ini raster menyala bulat pada bagian tengah sebesar telor.
  • Permasalahan kami serahkan kepada bagian Riset and Development ditempat kami bekerja dahulu. Setelah diuprek setengah hari pesawat dikembalikan dengan solusi yang katanya adalah mengganti kapasitor elko pump-up bagian vertikal. Tetapi ketika elko yang dikatakan rusak tersebut kami coba pasang kembali, ternyata tetap tidak ada masalah. Maka kita jadi bingung dibuatnya…………dan achirnya solusi sementara untuk mengatasi masalah seperti ini adalah “re-soldering bagian vertikal”


Kesimpulan kami jika menjumpai kerusakan CRT leher patah, maka :
  • Problem disebabkan dari sirkit vertikal main pcb.
  • Lakukan resoldering bagian vertikal.
  • Saat mencoba menghidupkan teve dengarkan apa ada suara ngeses didalam def  yoke. Jika terdengar suara ngeses – cepat matikan pesawat.
  • Lakukan resoldering ulang hingga tidak ada suara ngeses.


Terus bagaimana kejadiannya kok leher CRT bisa patah? Teori kami hal ini disebabkan karena adanya ketidak beresan yang menyebabkan arus elektron sebagian ada yang berbelok menembak kerah atas bagian leher CRT. Titik bagian leher yang disemprot elektron ini lama-kelamaan akan panas – yang kemudian memicu leher CRT retak melingkar. Suara yang terdengar ngeses ini adalah bunyi semprotan elektron tersebut. Bagian titik yang disemprot elektron  akan nampak seperti kena benda tajam.
Sedang kenapa problem bagian vertikal kok bisa menyebabkan hal tersebut? Inilah pertanyaan yang belum terjawabkan. Ada yang punya pengalaman lain? Atau teori yang lain?



*********************************


Penyebab lain CRT retak pada bagian leher dibawah def yoke.
Pengalaman ini pernah kami alami dan beberapa kenalan teknisi juga bercerita pernah mengalami hal yang sama.
  • Ketika teve dihidupkan tiba-tiba ada bunyi dari dalam tabung.
  • Kemudian nampak terjadi loncatan api didalam tabung.
  • Def yoke dilepas - dan akan nampak ada retakan pada leher tabung gambar
Hal tersebut disebabkan karena tegangan B+ yang over - melonjak hingga lebih dari 150v.  Dan karena pesawat tidak diperlengkapi dengan sirkit x-ray protektor - maka akan menyebabkan tabung gambar rusak. Kejadian umumnya terjadi pada teve  model lama dimana pada bagian power suply menggunakan sirkit "switch otomatis pemilihan 110/220". Pada srkit ini jika tegangan ac yang masuk 110v atau kurang - maka tegangan secara otomatis akan di"doubler" atau didua-kalikan.
Karena kerusakan pada sensor otomatis - maka akan menyebabkan  tegangan 220v juga di-dua-kalikan. Akibatnya tegangan pada elko besar akan melonjak menjadi lebih dari 500v (normal hanya sekitar 300v) - sehingga tegangan keluaran B+ ikut melonjak lebih dari 150v.

Oleh karena itu jika selagi merepair teve lama dengan bagian power suply yang masih menggunakan switch otomatis 110/220, maka demi aman-nya
  • Lepas dahulu sambungan tegangan B+ ke flyback
  • Atau lepas dulu transistor horisontal
  • Coba hidupkan power suply - dan ukur apakah tegangan B+ normal
  • Jika tegangan B+ normal - maka boleh sambung kembali tegangan B+ ke flyback.

+++++++++++++++++++++++++++
Suatu saat kami dapat pasien dengan keluhan gambar tidak fokus. Teve sudah dibawa kebengkel lain tetapi problem tetap tidak terselesaikan.
Ketika gambar saya amati ternyata adjustment fokus tidak ada masalah. Pengamatan kami sebenarnya yang bermasalah adalah konvergen pada bagian-bagian pinggir atas-bawah dan kiri-kanan layar. Huruf-huruf teks dan gambar logo pemancar teve jelas nampak seperti hasil cetakan koran yang warnanya tidak pas, sehingga kesannya seperti tidak fokus. 
Lalu kami gunakan gambar dari patern “cross-hatch” atau gambar kotak-kotak. Nampak sangat jelas bahwa garis-garis putih pada pinggir atas-bawah dan kiri-kanan layar pecah menjadi tiga buah garis RGB (istilah teknisnya problem kovergen dinamis). Dan konvergen bagian tengah gambar tidak ada masalah (konvergen statis).

Pertama kami menyangka bahwa problem disebabkan oleh adjustmen magnet konvergen yang salah atau def yoke pernah diganti bukan aslinya.
Ternyata adjustmet OK-OK saja.
Def yoke kami periksa masih nampak sepertinya aslinya.


Setelah kami teliti  lebih jauh, nampak sepertinya sambungan-sambungan kumparan def yoke pernah  di-re-solder. Tipe def yoke tersebut memiliki tambahan 2 buah kumparan kecil yang ada dibagian atas dan dibagian bawah leher tabung gambar. Kelihatan sambungan-sambungannya sudah tidak dihubungkankan lagi (alias sengaja diputus dengan maksud yang tidak kami pahami).


Selama ini sebenarnya kami belum memahami apa fungsi ke 2 buah kumparan tersebut.
Kami pelajari sambungan yang telah diputus tersebut dari def yoke lain yang masih bagus. Ternyata ke dua kumparan tersebut dihubungkan secara serial dengan kumparan vertikal. Kemudian kami coba  re-asembling sambungan-sambungan def yoke yang bermasalah tersebut. Dan hasilnya konvergen garis-garis yang pecah kembali menjadi normal


“Ooooooo. . . . . . jadi kira-kira seperti itulah fungsi atau pengaruh kumparan kecil itu”, guman kami dalam hati, “baru tahu sekarang”.


Menurut pengalam kami problem serupa “mungkin dapat terjadi” jika tabung gambar diganti dengan def Yoke dengan tipe lain.








Adakah orang yang mengetahui kapan  hari kiamat itu akan terjadi ?
Jika ada orang yang bertanya tentang hari kiamat, maka sesunguhnya orang yang ditanya adalah sama-sama tidak tahu seperti orang yang bertanya.  Sebab hanya Allah yang mengetahui kapan hari kiamat itu akan terjadi.



************************************************************************
Kami lakukan rejuvinasi tabung gambar dengan prinsip sebagai berikut :
  • Soket tabung gambar asli dilepas, dan dipasang soket baru
  • Heater diberi tegangan antara 6 hingga 7.5V dari tranfo 1A
  • Antara Katode dan G1 ditembak menggunakan elko 10uF/350v yang diseri dengan resistor 10K/2watt yang telah diberi muatan dari tegangan 300v (G1 mendapat tegangan positip)
  • Saat rejuvinasi tegangan berlangsung heater di putus (dengan switch), untuk menghindari kerusakan
  • Penembakan biasa kami ulangi hingga 3 kali.
Suatu saat kami mencoba rejuvinasi tabung ganbar ITT dengan problem warna hijau sudah sangat lemah sama sekali (tidak muncul sama sekali), tetapi warna merah dan biru masih sangat bagus. Kami ulangi proses rejuvinasi hingga 3 kali, hasilnya tetap gagal total, warna hijau tetap tidak muncul
Iseng-iseng kami coba matikan warna merah dan biru dengan melepas hubungan pin-katodenya. Maksudnya ingin mengamati warna hijaunya seperti apa sih?
Ketika kami hidupkan, layar tampak gelap. Screen coba kami naikkan. Tiba-tiba muncul bintik-bintik hijau pada seluruh permukaan layar. Dalam beberapa detik bintik-bintik makin banyak dan meluas. Dan achirnya byaaaak…… seluruh layar berwarna hijau terang.
Katode merah dan biru kami sambung lagi, dan gambar menjadi normal kembali.


(Memahami prinsip rejuvinasi tabung gambar - baca )



*****************************************************************
Rejuvinating tabung gambar emisi lemah


Alat untuk cek dan rejuvinasi tabung gambar profesional seperti merk BMR, B & K Promax, atau Sencore misalnya, harganya sangat mahal dan bagi teknisi dinegeri ini rasanya tak mungkin ke-beli. Untuk itu umumnya teknisi membuat alat tersebut secara sederhana
Rejuvinasi adalah merupakan proses memperbaiki emisi tabung gambar yang menurun lebih dari 50%. Istilah lain yang sering dipakai adalah restor, rebuild, regenerate, brightening, rebirth, dan wong jowo mempunyai istilah….. tembak.
Banyak contoh-contoh alat rejuvinasi sederhana yang teknisi mungin pernah jumpai. Agar rejuvinasi lebih aman dan efektip maka artikel dibawah ada baiknya untuk dipahami jika akan membuat sendiri alatnya.


Apakah semua tabung gambar lemah emisinya dapat direjuvinasi.
Kerusakan tabung gambar ada beberapa macam jenisnya, salah satunya adalah emisi katode yang melemah sehingga tidak cukup menghasilkan elektron-elektron.
Tabung gambar yang dapat direjuvinasi adalah tabung gambar yang digunakan secara normal sejak pertama kali hingga lebih dari 5 atau 10 tahun pemakaian dimana lapisan barium (atau strontium atau thorium) oksida dari katode tidak mengalami kerusakan. Karena selalu dipanasi dan dilalui aliran listrik partikel-partikel kotoran lembut yang ada didalam tabung gambar lama kelamaan dapat terakumulasi dan membentuk lapisan tipis semacam kerak pada permukaan katode yang dapat menghalangi emisi elektron, sehingga lama kelamaan emisi makin lemah. Tabung gambar pesawat televisi umumnya bekerja dengan warna yang bervariasi dan level kontras-britnes yang selalu berubah-ubah sesuai dengan tampilan gambar, sehingga umumnya emisi lemah sering terjadi hanya pada salah satu warna saja (problem white balance).



Tabung gambar yang kemungkinan gagal direjuvinasi.
  • Tabung gambar monitor komputer dan video game. Umumnya kedua jenis tabung gambar ini sejak pertama kali digunakan selalu diseting dengan level britnes dan kontras yang tinggi sehingga lama-kelamaan menyebabkan kerusakan lapisan barium oksida. Oleh karena itu dibanding dengan tabung gambar televisi prosentase keberhasilan direjuvinasi tabung monitor lebih kecil. Monitor komputer umumnya secara terus menerus menampilkan raster putih, sehingga umumnya emisi katode RGB akan lemah secara bersamaan. Kerusakan tabung gambar monitor yang sering terjadi adalah britnes lemah dan problem fokus.
  • Tabung gambar dimana karakteristik tegangan cut-off berubah. Normal tergangan cut-off umumnya sekitar 70v. Jika karakteristik tegangan cut-off berubah menjadi lebih tinggi akibatnya sinyal video blangking tidak mampu memblangking sinyal vertikal/horisontal retrace. Kalaupun dapat direjuvinasi dan emisi bertambah, tetapi akan muncul problem blangking pada salah satu warna.
  • Tabung gambar yang tegangan heaternya over atau sudah pernah dinaikkan. Hal ini menyebabkan katode kehilangan atau mengalami kerusakan lapisan barium oksida.
  • Tabung gambar yang masih relatip baru dan rusak, karena kerusakan pasti bukan disebabkan adanya lapisan kerak pada katode.
  • (info) Seseorang yang berpegangalaman merejuviasi menulis bahwa tabung gambar buatan tahun 1994 keatas tidak dapat direjuvinasi.
  • Jangan merejuvinasi tabung gambar yang emisinya masih bagus dengan maksud meningkatkan emisi !!!


Kenapa tabung gambar lama kadang fokus tidak sempurna.
Tabung gambar yang sudah lama digunakan kecuali emisinya makin menurun kadang mengalami problem fokus tidak tajam lagi (bukan disebabkan kerusakan  kontrol fokus). Katode yang masih bagus mengeluarkan elektron-elektron berasal hanya dari area kecil pada bagian centernya saja sehingga mampu membuat sinar elektron yang tajam. Karena itu bagian center akan lebih cepat terkontaminasi dan berkerak sehingga sulit menghasilkan elektron. Akibatnya untuk memenuhi kebutuhan elektron akan dihasilkan dari bagian sekeliling luar center, sehingga meyebabkan sinar elektron yang dihasilkan tidak berbentuk tajam lagi, tetapi berubah menjadi semacam spot kecil, terutama jika menampilkan gambar putih terang yang membutuhkan lebih banyak sinar elektron.


Menaikkan tegangan heater untuk memperbaiki emisi lemah
Menaikkan emisi katode dapat juga dilakukan dengan cara menaikkan tegangan heater. Tetapi hal ini sebaiknya dilakukan sebagai alternatip terachir. Sebab dengan menaikkan tegangan heater hanya akan mempercepat kerusakan lapisan barium oksida dan tabung tidak dapat berumur lebih lama lagi.


Mengintip spesifikasi Rejuvinator tabung gambar profesional.
Hampir semua rejuvinator profesional mempunyai fasilitas yang hampir sama, yaitu
  • Untuk memeriksa emisi tabung gambar sebelum direjuvinasi maupun setelah direjuvinasi apakah masih bagus atau tidak (GOOD-BAD)
  • Untuk mengetahui jika ada “short” (kebocoran) antar elemen penembak elektron, misalnya antara Katode-Heater, Katode-G1, G1-G2, G2-Fokus.
  • Untuk mengetahui apakah karakteristik tegangan cut-off masih normal
  • Untuk mengetahui apakah karakteristik RGB masih balance. Ada 2 macam pengetesan yaitu LOW TRACKING (pengetesan  arus emisi distel kecil) dan HIGH TRACKING (pengetsesan arus emisi distel tinggi). Jika salah satu katode emisinya berbeda lebih dari 50% dengan katode lainnya maka dianggap “BAD”
  • Life test untuk memperkirakan hingga sampai berapa lama tabung gambar masih dapat bertahan (emisinya tidak turun) setelah direjuvinasi. Test ini bekerja dengan dengan membandingkan hasil pengukuran emisi saat tegangan heater normal (6.3v) dengan saat tegangan heater diturunkan 20~25%. Tabung gambar baru jika tegangan heater diturunkan hingga 25% emisinya tidak akan berubah. Jika tabung gambar yang direjuvinasi pada saat life-test berubahnya lebih dari 20%, berarti tabung gambar tidak akan berumur lama.
  • Fasilitas untuk menghilangkan “short”
  • Fasilitas untuk melakukan rejuvinasi dengan beberapa tingkatan pilihan yang waktunya dapat diatur. Alat ini umumnya dikendalikan menggunakan sirkit timer dan kontrol relay.


Prinsip rejuvinasi yang digunakan peralatan profesional
Dari beberapa macam merk yang ada, maka spesifikasi fasilitas untuk merejuvinasi katode lemah tidak sama, tetapi prinsipnya tetap sama,
  • Heater dipanaskan.
  • Rejuvinasi (penembakan) dengan cara memberikan tegangan antara katode dengan G1 (G1 diberi tegangan positip) dengan tujuan agar elektron-elektron pada katode ditarik dengan kuat oleh G1 sehingga dapat melepaskan lapisan kerak yang ada. Untuk merejuvinasi tabung gambar
  • Merk B & K mempunyai dua pilihan rejuvinasi dengan pembatas arus 25mA dan 50mA (tidak ada info lamanya waktu)
  • Merk PROMAX mempunyai dua pilihan rejuvinasi dengan pembatas arus 25mA dan 50mA dan lamanya waktu 70 detik
  • Merk MODEL-E hanya menuliskan pilihan lamanya waktu 20/30/40 detik
  • Yang paling bagus menurut kami adalah merk SENCORE yang memiliki 5 pilihan tingkatan progresive, yaitu
           - Reactive       30 detik-1mA
           - Low             2 detik-40mA
           - Normal         3 detik-80mA 2x (secara otomatis)
           - High 3 detik 100mA 3x (otmatis) dengan tegangan heater yang dinaikkan
           - Extended      15 detik-100mA terus menerus dengan tegangan heater yang dinaikkan
  •  Re-active sama dengan yang digunakan pada saat tabung gambar dibikin dipabrik dan merupakan proses yang paling aman. Hal ini dapat dilakukan secara berulang dengan aman. Jika dengan re-active tidak berhasil maka baru digunakan tingkat selanjutnya. Extended digunakan untuk problem yang paling bandel tetapi dengan tingkat resiko yang paling besar.

Membuat alat pengukur arus katode sendiri.
Dari contoh sebuah rejuvinator profesional, untuk mengukur arus katode maka yang dilakukan prinsipnya adalah :
  • Heater diberi tegangan 6.3v dc
  • G2 diberi tegangan positip 280V dc
  • G1 NC (not conected)
  • Katode dihubungkan dengan sebuah ampere-milimeter ke ground
Alat ini penting untuk mengetahui hasil perbaikan atau peningkatan arus katode sebelum dan sesudah direjuvinasi


Membuat alat rejuvinasi sendiri.
Membuat rejuvinator sendiri tentu diinginkan yang paling aman dan efektip hasil kerjanya. Berdasarkan spesifikasi rejuvinator profesional maka rejuvinator seperti yang kami buat prinsipnya adalah sebagai berikut :
  • Menyediakan tegangan heater 6.3v dc (normal) dan 7.5~9v dc (jika ingin dinaikkan) dengan kapasitas 1A. Jangan melebihi tegangan jika ingin aman (artinya resiko heater putus). Agar tegangan dapat tepat sebaiknya menggunakan sirkit regulator yang dapat diadjust. Rejuvinasi minimal dilakukan setelah 30 detik katode dipanaskan.
  • Saat dilakukan rejuvinasi (penembakan) maka kedua sambungan heater harus dapat diputus setelah dihidupkan beberapa lama untuk memanaskan katode
  • Untuk pembatas waktu rejuvinasi digunakan sebuah elko yang dapat diberi muatan listrik dari tegangan 220v yang telah disearahkan menggunakan sebuah diode. Dan sebagai pembatas arus digunakan sebuah resistor.
Untuk itu kami buat menjadi beberapa tingkatan.
  • Tingkat rendah dengan elko 2.2uF/350v dan resistor 22K/2w
  • Tingkat sedang dengan elko 10uF/350v dan resistor 10K/2w
  • Tingkat cukup dengan elko 22uF/350w 10K/2w
  • Tingkat kuat dengan elko 47uF/350v dan resistor 10K/2w
Yang paling sering kami gunakan adalah tingkat paling rendah dan sedang. Jika hal ini tidak berhasil baru kami gunakan tingkatan yang lebih tinggi. Jika dengan tingkatan yang paling tinggi masih bandel maka barulah dipakai tegangan heater yang dinaikkan.



  • Pengalaman melakukan rejuvinasi (baca)
  • Mau buat rejuvinator sederhana "Home made CRT restorer". Hati-hati pelaksanaannya. Switch-off tegangan heater baru kemudian CRT ditembak segera dengan (switch-on) tegangan 220v  (cari disini)